Saturday, December 18, 2010

Garuda Di Dadaku

Dalam beberapa pekan ini, Indonesia sedang mengalami euphoria dari GBK Jakarta sbg tuan rumah Grup A terdiri 4 negara gelaran ASEAN Football Federation - Suzuki Cup 2010. Dimulai dgn pesta awal saat melumat Laos yg mendapat jatah kualifikasi, 6 - 0. Dua laga berikutnya amat sarat emosi dan sejarah, namun laju Garuda tak tertahan melibas Malaysia 5 - 1 sekaligus memastikan jatah ke putaran final. Namun fakta itu gak mengendurkan tensi PSSI untuk membetulkan sejarah melawan bebuyutan Thailand, yg selama 12 tahun mempermalukan Indonesia serta merajai ASEAN. Dua gol "pribumi" walau dari titik putih pada menit akhir yg sekaligus mengkandaskan Thailand 2 -1, sejenak melupakan hal kontroversi yakni naturalisasi. Dahaga 250 penduduk Indonesia perlu dihapus meski dgn merubah status pasport milik beberapa jagoannya, serta terjadi perang spanduk antar suporter di GBK.
Pada putaran final mempertemukan Garuda dgn runner up Grup B, Filipina yg selama ini gak pernah bergaung dalam kancah sepak bola. Namun kini dgn materi pemain naturalisasi juga, tampil meyakinkan tanpa terkalahkan dgn catatan kebobolan paling minim. Fakta itu didukung penampilan kiper blasteran Neil Etheridge kelahiran Inggris beribu Pinoy, yg juga kiper ketiga Fulham. Pada putaran pertama, Christian "El Loco" Gonzales kelahiran Uruguay yg menjebol rekor Neil Etheridge dalam skor 1 - 0 untuk Indonesia. Dengan bersihnya gawang Garuda, maka rekor kebobolan dgn 2 gol menjadi milik bersama antara Markus Maulana dan Etheridge. Kita tunggu putaran kedua yg akan berlangsung minggu sore 19 December di GBK Jakarta (dari keputusan Filipina), juga atraksi "bonus" dari NH yg kedapatan mencium tangannya SBY pada akhir pertandingan kemarin. Semoga Garuda terus berjaya, sekaligus menantikan "ciuman di mana lagi" yg berikutnya ;o)

5 comments:

jagoan neon said...

jangan2 nanti akan banyak naturalisasi di republik ini

YANUAR SAM said...

Parodi kali ini ada di lapangan sepak bola Indonesia !!

LIGA FANTASI said...

Pokoknya .. GARUDA mampu terbang tinggi. Jersey kandangnya mahal loh, 500an ribu perak yag

Sy_Rachman said...

Gregetan juga nich.., GARUDA akhirnya masuk final dengan agregat 2-0 tetapi yang jadi pahlawan malahan ......TERPIDANA!!

Lodi Hernawan said...

Gak curiga kenapa PSSI ngedadak jago AFF di kandang sendiri? Ditambah naturalisasi, semua satu paket yang disebut PREMATUR

Post a Comment

Thanks for comments