Saturday, April 28, 2012

Pekan Realistis

Pernah mendengar nama Nikica Jelavic? Gylfi Sigurdsson, Demba Cisse, atau mungkin Timothy Krul? Baiklah, memang gak penting sih, meski bagi mereka yg ngaku penggemar sepak bola. Tapi contoh keempat nama aneh tersebut sungguh berjasa bagi manajer tim liver_duke terutama LigaFantasi, merekalah yg membuat kedua tim-ku berjaya hingga tiga pekan menjelang akhir musim 2012 ini. Gylfi Sigurdsson berusia 22 tahun warga negara Islandia, adalah andalan anyar klub promosi Swansea City dgn status pinjaman dari Hoffenheim sbg midfielder pencetak point. Baru berlaga 15 tapi menghasilkan 7 gol berikut 3 assists serta belum pernah dirusak kartu pelanggaran, adalah kiprah ideal sekaligus favorit para manajer fantasy. Postur ideal 186 cm dan barusan terpilih sbg pemain terbaik Premier League edisi Maret 2012, berdampak harganya langsung menjulang dalam 4 bulan terakhir dari 9,24 (harganya saat kubeli) hingga kini berlipat  24,79. Jelas gak akan pernah dicapai lagi bagi manajer pemalas maupun yg hanya sanggup terpukau oleh reputasi Lampard atau Gerrard, sementara ada potensi lain terus mendulang angka fantastis di tiap pekan. Sigurdsson hanyalah contoh pemain antah berantah namun sanggup membuat posisi dari kedua timku jauh melesat, setidaknya gak malu2in sbg tuan rumah Klasmen LigaFantasi atau dulu dikenal Liga Proletar. Dipastikan nama seperti Sigurdsson telah memberikan garansi sukses, serta musim depan dipastikan mahal serta kemungkinan berubah klub lantaran amat diminati Arsenal hingga Juventus.


Apa sesungguhnya filosofi dasar dalam permainan iseng dan santai seperti Fantasy Football Manager? Selalu kuingatkan, kuncinya adalah data berupa info pemain dan jadwal, serta konsistensi untuk selalu memperbaharui tampilan. Gak perlu terpaku 10 jam per minggu atau 4 minggu per bulan, tergantung up date informasi dan naluri yg selalu terasah. Terutama untuk data, diperlukan sarana dan kesempatan yg valid, serta salah satunya adalah melalui forum atau blog interaktif. Sehingga data pemain seperti Sigurdsson, atau talenta Papiss Demba Cisse yg dianggap penerus legenda The Magpies yakni Alan Shearer lantaran mewarisi nomor punggung 9 serta menyarangkan 11 gol dari 10 pertandingan, adalah bukti signifikan. Begitupun reputasi Nikica Jelavic asal Kroasia yg baru tiba di Everton bulan Januari 2012 namun telah mencetak 8 gol dari 12 laga termasuk Piala FA, hingga kiper berbakat Tim Krul yg membawa Newcastle ke posisi Big Four dan kini sedang diperebutkan antara Chelsea dgn Spurs untuk transfer musim panas. Pengaruh beberapa nama terasa asing yg telah kentara merupakan lumbung nilai demikian, seharusnya menjadi jaminan akrab khususnya bagi para Manajer Fantasy yg sedang memasuki tahap krusial dan menuju akhir musim saat ini. Apalagi pekan 36 dimeriahkan beberapa jadwal Double Gamers serta melibatkan beberapa potensi ledakan poin, terkecuali Sigurdsson hanya turun satu laga namun di atas kertas dapat meneruskan tradisi gol di kandang.
Lupakan dulu nama besar Cech, Rio Ferdinand, Nani, Rosicky atau Adebayor, mereka bukan lagi para tokoh penentu. Gunakan peluang ganda melalui Double Gamers untuk mendongkrak komulatif point, misalnya liver_duke rela menjual Aguero untuk mendapatkan Gareth Bale. Dalam komunitas manajer fantasy yg selalu riuh saban akhir pekan menuju deadline, telah diisi ragam interaksi saling berbagi walau tetap beraroma kompetisi nan sehat. Maka kehadiran beberapa nama aneh tersebut di atas, sanggup membuat para tokoh sepak bola yg masih dimuat di tabloid popular jadi ketinggalan jaman serta uzur. Ironisnya nama mereka jagoan masa lalu masih jadi acuan bagi pengaku penggemar sepak bola termasuk memetakan kekuatan yg biasanya gak jauh dari tim Brazil, Jerman, Itali termasuk Inggris. Salah satu bukti nyata adalah berdasarkan posisi tim yg susah beranjak dari papan bawah, itupun tetap dihargai ketimbang mereka yg gak pernah berani lagi untuk ikut bermain serta membuktikan konsisten di ajang nyata (based on reality event) selama semusim-setahun penuh.
Serta satu perkara yg masih jadi misteri berdasarkan pengalaman beberapa tahun, umumnya peserta lokal dari Indonesia amat jarang dan sungkan berinteraksi. Baik melalui forum umum seperti milis dan blog, maupun yg khusus disediakan sbg fasilitas interaksi di Yahoo. Berbeda dgn beberapa forum yg diikuti peserta dari luar negeri khususnya berbahasa Inggris, begitu ramai dan informatif sekaligus bersahabat. Entah dimana letak perbedaan maupun kendala, tapi telah berpengaruh signifikan terhadap progres dan pencapaian tiap pekan. Misalnya tim liver_duke dapat meraih 100 poin dgn mudahnya di minggu tertentu akibat informasi dan interaksi di sebuah blog, sebaliknya beberapa tim yg kukenal dari beberapa milis lokal hanya sanggup 50 poin. Bukan hanya sekali tapi nyaris tiap pekan sehingga tercipta akumulatif margin berupa jurang mencapai 1.000 poin, dan anehnya mereka biasa saja berikut alasan klasik saat ditanya, "Sudah lama gak mantau sih". Padahal salah satu keasikan permainan YYM adalah kompetitif berikut interaksi aktif, sekaligus konsistensi serta saling respek. Entahlah, mungkin perkara ginian memang terlalu remeh atau sekadar membuang waktu saja, atau justru akibat kebingungan dalam membuang waktunya sehingga malah jadinya diremehkan .. menggelikan ;o)
-duke-

1 comments:

Anonymous said...

SEMANGAT SELALU BOSSSS ....

Post a Comment

Thanks for comments